Teropong bintang boscha atau lebih di kenal Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara kota Bandung dan berada di ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut.
Sekilas sejarah Observatorium Bosscha ini dibangun oleh Nederlandsch-Indishche Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Nama Bosscha sendiri di ambil dari nama seorang penyandang dana utama pembangunan Observatorium itu sendiri, yaitu Karel Albert Rudolf Bosscha. Pembangunan Observatorium menghabiskan waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928. Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha dilakukan pada tahun 1933.
Observatorium terbaik di Asia tenggara ini mempunyai lima buah teleskop besar, yaitu Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO dan Teleskop Refraktor Unitron. Setiap tahun sekitar 60.000 orang, yang 80%-nya adalah pelajar, mengunjungi Observatorium ini untuk melihat temuan pakar-pakar dunia atas benda-benda langit. Sejak didirikan, tak kurang 500 kertas kerja telah dihasilkan oleh Observatorium Bosscha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar